Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Banyak pengguna pasca bayar kembali mengeluhkan kenaikan tagihan listrik pada bulan Juli.

Menurut pemantauan Kompas.com, akun Twitter milik PT PLN (Persero) digunakan oleh publik yang mengeluh tentang kenaikan tagihan. Beberapa pelanggan mengatakan bahwa tagihan mereka pada bulan Juli lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Arsyadani Ghana Akmalaputri, wakil presiden hubungan masyarakat di PLN, mengkonfirmasi bahwa ini bukan karena kenaikan harga listrik atau subsidi silang, untuk menutupi pengurangan tarif atau diskon untuk banyak pelanggan.

Baca: Rencana Stimulasi Daya PLN: Tidak ada kenaikan suku bunga tahun ini

Baca: PLN UIP JBB telah mempercepat pembangunan SUTET 500 kV Tanjung Priok

Menurutnya, jumlah faktur bertambah dengan biaya tambahan Juli disebabkan oleh proyek ini adalah kenaikan bertahap tagihan listrik di akun pada bulan Juni. Dia mengatakan kepada Kompas.com, Jumat (3/7/2020): “Dapat dikatakan bahwa ini terkait dengan relaksasi selama sisa bulan lalu. “Pada bulan Juni, biaya listrik dibayar dengan cicilan. Biaya listrik dari g telah meningkat lebih dari 20%, dan 60% dari kenaikan harga dapat dibayar kembali dalam waktu 3 bulan (yaitu, Juli). Agustus dan September .——————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————— Jika jika Anda melihat sejarah penggunaan pelanggan sebelumnya, alasan yang paling mungkin adalah bahwa bagian sisa dari tagihan untuk bulan sebelumnya belum dibayar, “katanya. -Oleh karena itu, tagihan listrik dalam rekening Juni Peningkatan pelanggan harus membayar 20% dari kenaikan tagihan listrik ke akun Juli.

Namun, Putri berkata, “Saya siap menerima dan menerima keluhan dari pelanggan yang menanggapi kenaikan tagihan listrik. Dia mengatakan: “PLN akan dengan cermat mempelajari apa yang terjadi.” Judul artikel di Kompas.com adalah “Penjelasan masalah PLN dari” tagihan listrik yang diperluas “tagihan.”