TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Akhir dari transaksi pasar spot menunjukkan bahwa rupee jatuh terhadap dolar-Kompas.com mengutip data Bloomberg pada hari Senin, rupee ditutup pada 14.150 rupee per dolar pada 22 Juni 2020, atau turun 50 poin. Ini merupakan penurunan 0,35% dari harga penutupan hari perdagangan sebelumnya sebesar 14.100 rupiah per dolar.

Baca: Pemerintah harus mengantisipasi dinamika politik Amerika Serikat dan fluktuasi ekonomi gelombang Covid-19 kedua

Garuda Berjangka Ibrahim, direktur PT TRFX, mengatakan perisai yang lemah itu disebabkan oleh dampak virus Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia. pengaruh.

“Saya katakan bahwa pemerintah dan Bank Indonesia merevisi pertumbuhan ekonomi mereka pada kuartal kedua. Walaupun revisi berbeda, itu menunjukkan bahwa kepercayaan pemerintah telah melemah dan pasar telah menjadi acuh tak acuh lagi.”

Dari Secara eksternal, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional dan OECD mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020, yang akan menyusut seiring dengan perkembangan pandemi Covid-19. Akibatnya, pasar mulai berfluktuasi.

“Dalam dua minggu terakhir, pasar telah berfokus pada peningkatan kasus pandemi coronavirus di banyak negara bagian AS, serta infeksi baru yang ditemukan di Beijing, Jerman dan AS. Australia,” katanya.

Baca: OJK melaporkan bahwa 6,27 juta nasabah bank dapat mengendurkan kredit, berjumlah 655,8 triliun rupee

Namun, karena pembatasan pemerintah daerah, jumlah kasus di Beijing telah berkurang. Dan sedang mengambil langkah lain untuk mencegah penyebaran virus. -19 dapat meningkatkan persepsi pelaku pasar tentang pertumbuhan ekonomi global.