Dipengaruhi oleh penangguhan perdagangan, JCI ditutup ke 3989 pada hari Senin.
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di bawah 4.000 awal pekan ini. Pada hari Senin, Indeks Harga Saham Gabungan turun 205,43 poin atau 4,90% menjadi 3.989,52. Penangguhan perdagangan dalam Waktu Indonesia Barat karena penurunan 5% telah memukul pasar saham. Setelah negosiasi dimulai, PPE turun lebih dari 5%, tetapi akhirnya melemah ketika pasar ditutup.
Baca: Alokasi APD dan tes cepat berdasarkan kartu distribusi positif pasien di masing-masing provinsi
Baca: Ketika rendah dimatikan, rupiah Indonesia mencapai level IDR 16.575 per dolar
Baca: Economist Core: Indonesia Nilai tukar rupiah tidak akan melebihi 20.000 rupiah / USD – semua indeks industri melemah, dengan industri dasar turun paling banyak. Sektor ini turun 5,87%. Manufaktur mengikuti dengan cermat, turun 5,77%. Sektor barang konsumen turun 5,75%. Sektor infrastruktur turun 5,64%.
Sektor industri juga turun 5,63%. Sektor keuangan turun 5,25%. Industri perdagangan dan jasa turun 3,43%. Industri penanaman turun 3,33%. Sektor konstruksi dan real estat turun 2,75%. Sektor pertambangan menunjukkan kinerja terlemah di 1,72%.
Volume perdagangan total pertukaran adalah 6,77 miliar saham, dan nilai perdagangan 5,49 triliun rupee. 332 saham melemah. Pada awal minggu ini, hanya 68 saham yang naik, sementara 112 saham tetap stabil.
Di tengah sebagian besar penurunan saham, dua saham LQ45 diperoleh, yaitu:

– PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 4, 03% -PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) 1-65%
Di antara 45 saham LQ45, 41 saham turun lebih dari 6%. Dengan kata lain, penolakan otomatis atas transaksi awal pekan ini memengaruhi puluhan tindakan oleh penumpang LQ45.
Pecundang utama dari LQ45 adalah:
– PT Bank Tabungan Nasional Muslim Tbk (BTPS) -7% -PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -6,97% -PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -6.97 % – Investor asing memiliki penjualan bersih Rp 111 miliar di pasar reguler, dan pembelian bersih atau pembelian bersih Rp 36,65 miliar di semua pasar. Saham dengan penjualan luar negeri bersih terbesar adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 70,6 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 25,3 miliar rupiah Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 20, atau 4 miliar rupiah Indonesia. Saham terbesar yang dibeli di luar negeri adalah PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) Rp 96,4 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp67,6 miliar Rupiah Indonesia dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp. 28,8 miliar .
Berita itu disiarkan di KONTAN dengan tajuk utama: CSPI turun 4,90% menjadi 3.989 (3/23) pada akhir sesi perdagangan Senin