Jakarta TRIBUNNEWS.COM-SpaceDC merilis laporan baru yang membahas tentang pertimbangan dan dampak utama booming ekonomi digital.Pada tahun 2040, penyimpanan data digital akan menyumbang 14% dari emisi karbon global. Data center yang menjadi kunci perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara ini merupakan green data center pertama di Indonesia yang dirancang oleh SpaceDC.

Dalam laporan tersebut, juga dianalisis manfaat dan tren pertumbuhan pusat data yang berkelanjutan. — Di era digital sekarang ini, data merupakan sumber yang sangat penting dan dasar layanan digital sehari-hari (seperti panggilan telepon, pembelian digital atau hampir semua transaksi online). — Aplikasi data besar (seperti layanan cloud) telah menjadi tulang punggung banyak perusahaan, yang dapat meningkatkan proses bisnis secara signifikan. -Perkiraan public cloud akan mempengaruhi kontribusi ekonomi seluruh Asia sekitar US $ 450 miliar dari 2019 hingga 2023. -Dengan peningkatan penggunaan, pusat data tidak hanya akan menghadapi biaya listrik yang tinggi dan kebutuhan akan infrastruktur yang kuat dan andal, tetapi juga memiliki dampak yang tidak dapat diubah terhadap lingkungan.

Dengan pemikiran ini, pemerintah di seluruh dunia telah merumuskan peraturan yang lebih ketat tentang emisi karbon yang akan digunakan oleh industri teknologi.

Beberapa contohnya termasuk larangan Beijing pada pusat data dengan PUE 1,5 atau lebih tinggi.

Peraturan pemerintah dan peningkatan tingkat penggunaan secara keseluruhan terkait dengan pengeluaran untuk menampung dan memelihara infrastruktur digital penyedia dan konsumen. Kami melihat semakin banyak perusahaan mulai menilai kembali metode perlindungan lingkungan mereka dan transisi ke data hijau