Reporter Tribunnews.com Reynas Abdila melaporkan-Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Direktur Utama Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfaniaputra mengaku menerima kenyataan bailout pemerintah sangat berbeda dengan Singapore Airlines. Menurut Program Bantuan Ekonomi Nasional (PEN), Indonesia diharapkan menerima bantuan sebesar US $ 500 juta (setara dengan 8,5 triliun rupiah).

“Saya ingin membandingkan diri saya dengan Singapore Airlines. Pemerintah Singapura berinvestasi US $ 11,5 miliar.” Pertahankan modal Anda dalam menghadapi pandemi Covid-19, “diskusi online Irfan, Jumat (19/6/2020).

Baca: Rekam jejak Irfan sebelum Garuda Indonesia menjadi No. 1

Irfan mengatakan rencana stimulus yang dijanjikan pemerintah saat ini masih dalam proses .

” Karena berbagai alasan, ia tetap mengatakan.

Irfan menyayangkan meski industri penerbangan merupakan struktur ekonominya, namun pemerintah belum memberikan perhatian lebih kepada Garuda Indonesia. Oleh karena itu, kita harus menerima kenyataan bahwa Garuda Airlines menerima 500 juta dolar AS, sedangkan Singapore Airlines menerima 11,5 miliar dolar AS. Lanjut Fan.

Seperti yang kita ketahui bersama, peraturan Kementerian Keuangan (PMK) tentang ibu kota negara peserta akan detailnya Peraturan tentang dana penyelamatan. PMN) dan investasi pemerintah.

Menurut Irfan, dana penyelamatan itu berupa pinjaman, sehingga penggunaannya harus dibahas bersama.