Situasinya rapuh, kafe dan restoran tutup permanen di pusat perbelanjaan kelas menengah
Reporter Tribunnews.com Reynas Abdila melaporkan dari Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Alphonzus Widjaja, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI), mengatakan kafe dan restoran sudah mulai tumbuh. Pusat perbelanjaan besar atau pusat perbelanjaan besar ditutup.

Kafe dan restoran utama dibatasi karena tidak dapat menyediakan layanan, sedangkan di Jakarta, makan dilarang. Tribunnews, Jumat (10 September 2020).
Namun, karena dampak pandemi Covid-19, dia tidak akan menunjukkan kafe dan restoran mana yang ramai.
Baca: Pengusaha Diminta Larangan Penghapusan Aturan Diet di Restoran dan Kafe
Bacaan: Usai menikmati foto musik bertopeng bebas virus di tengah keramaian, kantor kafe Bekasi disegel
Kopi Runtuhnya paviliun dan resto niscaya akan menjadi beban bagi pengelola mal.
Alphonzus meminta pihak pusat perbelanjaan Pengau untuk terus bekerja keras melewati situasi sulit ini.
“Jika banyak penyewa jatuh, akan sulit. Dia menjelaskan bahwa ini adalah kesinambungan penyewa. Secara terbatas.
Karena penurunan tajam daya beli masyarakat, pusat-pusat perbelanjaan semakin rusak Selain itu, Indonesia harus memasuki masa resesi ekonomi saat masa resesi ekonomi. Kemerosotan ekonomi, “pungkasnya.